Apakah pengisian air kolam renang hanya soal menyalakan kran lalu menunggu sampai penuh? Jika iya, Anda perlu berhati-hati.
Meski kelihatannya sederhana, proses ini menyimpan banyak detail yang tidak boleh diabaikan. Kesalahan sedikit saja bisa menyebabkan air cepat keruh, sistem sirkulasi terganggu, bahkan merusak struktur kolam itu sendiri.
Sebagai pemilik kolam renang, tentu Anda ingin kolam tetap nyaman dan aman digunakan, bukan? Maka penting memahami langkah demi langkah pengisian air kolam renang secara tepat.
Kami akan berusaha membantu Anda melalui seluruh prosesnya, dari tahap persiapan hingga treatment air. Simak penjelasan berikut!
1. Pastikan Struktur dan Permukaan Kolam Siap
Sebelum air dialirkan, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memastikan seluruh bagian kolam telah selesai dibangun dan kering sempurna.
Jika masih ada bagian konstruksi yang lembap, sisa semen, atau lapisan waterproofing yang belum optimal, sebaiknya tunda dulu pengisian air kolam renang. Ini penting untuk mencegah kerusakan jangka panjang.
Selain itu, pastikan tidak ada kebocoran pada pipa atau saluran air. Instalasi pompa dan filter juga wajib dicek. Jika kolam baru, pastikan tidak ada sisa material seperti potongan keramik atau debu nat di dasar kolam.
2. Bersihkan Kolam dari Kotoran dan Endapan
Kolam harus dalam kondisi benar-benar bersih sebelum diisi air. Debu bangunan, alga, atau bahkan lumut yang tersisa dapat mencemari air dan mempercepat pertumbuhan bakteri. Untuk kolam lama, bersihkan dulu endapan dan kerak yang menempel di dinding atau lantai kolam.
Gunakan vacuum pool atau semprotan air bertekanan, lalu sikat permukaan kolam dengan sabun khusus. Proses ini mungkin terlihat sepele, tapi sangat berpengaruh terhadap kejernihan dan kualitas air setelah diisi nanti.
3. Hitung Volume Air yang Dibutuhkan
Setiap kolam renang memiliki kapasitas air yang berbeda tergantung ukuran dan kedalaman. Untuk menghitungnya, gunakan rumus sederhana berikut:
Volume air (m³) = panjang (m) x lebar (m) x kedalaman rata-rata (m)
- Contoh: kolam berukuran 7 x 3 meter dengan kedalaman 1,5 meter membutuhkan air sebanyak:
- 7 x 3 x 1,5 = 31,5 m³ = 31.500 liter
Menghitung kebutuhan air lebih awal akan memudahkan Anda menentukan biaya dan kebutuhan sumber air.
Baca juga: Langkah-langkah Menguras Air Kolam Renang dan Mengisinya
4. Tentukan Sumber Air yang Akan Digunakan
Pemilihan sumber air harus disesuaikan dengan kondisi rumah dan kualitas air. Ada beberapa opsi yang bisa Anda pertimbangkan:
- Air PDAM: Kualitas lebih stabil, tapi biaya bisa membengkak, terutama jika volume air yang dibutuhkan besar.
- Air Tangki: Ini metode yang paling direkomendasikan, terutama untuk pengisian awal kolam. Layanan ini biasanya menyediakan air bersih dalam jumlah besar yang bisa langsung dialirkan ke kolam menggunakan selang besar dari truk tangki.
Bagaimana dengan air sumur?
Sekilas ini mungkin bisa menjadi solusi untuk berhemat, tidak perlu beli air tangki atau khawatir dengan tagihan PDAM yang membengkak. Namun, masalahnya kandungan zat kimia dalam air sumur itu biasanya tidak stabil.
Di beberapa lokasi bisa saja air sumurnya mengandung bahan-bahan metal terlarut seperti natrium (Na), magnesium (Mg), kalsium (Ca), dan besi (Fe). Ini kurang bagus untuk kolam renang dan sulit untuk proses treatment-nya.
Jadi kalau bisa hindari penggunaan air sumur untuk mengisi kolam renang, terkecuali Anda sudah mengujinya terlebih dahulu atau konsultasi dengan ahli kolam renang profesional.
5. Proses Pengisian Air, Perlahan Tapi Pasti
Apapun sumber airnya, proses pengisian harus dilakukan perlahan dan stabil. Mengisi terlalu cepat bisa merusak finishing kolam, terutama jika permukaannya menggunakan mozaik, cat khusus, atau vinil.
Jika Anda menggunakan air tangki, petugas akan mengalirkan air langsung ke kolam menggunakan selang besar. Sedangkan untuk PDAM, gunakan pompa air dan selang berkualitas agar aliran stabil.
Selama pengisian, pastikan Anda atau teknisi berada di tempat. Pantau terus volume air dan hentikan jika sudah mencapai batas skimmer atau overflow. Jangan sampai air melebihi atau kurang dari batas ideal karena bisa mengganggu kerja pompa dan filter.
6. Lakukan Water Treatment Setelah Pengisian
Apakah setelah air kolam penuh, Anda bisa langsung berenang? Sayangnya, tidak semudah itu. Air kolam yang baru diisi perlu di-treatment terlebih dahulu menggunakan chemical seperti kaporit, soda ash, PAC, hingga terusi. Ini dilakukan untuk menstabilkan pH, membunuh bakteri, dan menjaga kejernihan air.
Idealnya, pH air kolam renang berada di kisaran 7,2 – 7,6. Jika terlalu rendah atau tinggi, maka kulit akan mudah iritasi dan air cepat keruh. Anda juga perlu mengatur alkalinitas dan kadar klorin agar air benar-benar aman digunakan.
Baca juga: Begini Cara Perawatan Kolam Renang di Musim Hujan
Tim dari Trijaya Pool biasanya langsung melakukan penyesuaian ini setelah pengisian air kolam renang selesai. Dengan begitu, air siap digunakan dan sistem kolam bisa berfungsi optimal.
Jika Anda ingin memastikan semua berjalan lancar, jangan ragu untuk melibatkan profesional. Trijaya Pool hadir untuk membantu Anda dalam setiap tahap pembangunan hingga perawatan kolam renang. Hubungi kami jika butuh bantuan dan dapatkan konsultasi gratisnya hari ini.