Mitos seperti apa yang pernah Anda dengar seputar kolam renang? Cukup banyak di antara kita yang masih mempercayai beberapa hal tidak benar saat membahas tentang kolam renang. Baik itu soal perawatan, kondisi air kolam renang, dan sebagainya.
Oleh karena itu, di sini kami akan membongkar beberapa mitos dan fakta yang cukup populer mengenai kolam renang. Langsung simak informasi ini agar tidak keliru lagi.
1. Air Kolam Renang yang Jernih Sudah Pasti Sehat
Mitos yang pertama adalah anggapan bahwa air kolam renang yang jernih itu pasti bersih. Ini banyak dipercayai oleh hampir sebagian besar orang, tapi faktanya tidak demikian.
Ya, air kolam renang yang terlihat jernih sekali pun masih berisiko mengandung mikroorganisme dan kadar zat kimia yang tidak seimbang. Faktanya untuk membuktikan aman atau tidaknya air kolam renang untuk berenang Anda perlu mengujinya. Kadar klorin kolam renang yang bagus berada di angka 1-3 ppm dan pH air-nya adalah 7,2 – 7,6.
2. Bau Kaporit Menyengat Tandanya Kelebihan Klorin
Selanjutnya, Anda mungkin pernah mendengar bahwa bau kaporit menyengat yang tercium dari kolam renang artinya kolam tersebut terlalu banyak menggunakan klorin.
Ini mitos atau fakta? Jawabannya mitos. Bau kaporit yang menyengat itu tidak semata-mata disebabkan karena kandungan klorin berlebih. Faktanya bau ini berasal dari reaksi klorin dengan urin, keringat, dan kotoran lainnya.
Saat klorin bercampur dengan zat-zat tersebut, ia akan membentuk senyawa yang disebut sebagai kloramin, dan bagian inilah yang menghasilkan bau tidak sedap. Kolam renang umum di tempat wisata cenderung mempunyai bau yang lebih menyengat daripada kolam pribadi, karena jumlah orang yang menggunakan tempat tersebut dan tingkat kebersihan yang berbeda.
3. Kolam Renang Hanya Butuh Kaporit Agar Jernih dan Bersih
Ini juga terhitung sebagai mitos. Kaporit atau chlorine memang menjadi salah satu obat kolam renang yang paling umum, tetapi itu saja tidak cukup untuk menjaga kebersihan dan kejernihan air kolam renang.
Beberapa chemical lainnya yang dibutuhkan antara lain termasuk PAC, soda ash, terusi, dan HCL. Faktanya tanpa komposisi chemical yang tepat maka akan sangat sulit untuk menjaga air kolam renang tetap bersih dan jernih.
Baca juga: Mengenal Nama dan Fungsi Obat Kolam Renang (Lengkap)
4. Air Hujan Tidak Berpengaruh ke Kolam Renang
Mitos lainnya adalah pendapat bahwa air hujan tidak memberikan efek apapun ke kolam renang. Sedikit yang menyadari bahwa kandungan air hujan dan air di kolam renang itu berbeda.
Penambahan air hujan dalam jumlah banyak tanpa diimbangi dengan penyesuaian bahan kimia bisa membuat air kolam renang renang rentan kotor, mudah ditumbuhi alga, dan lumut.
Selain itu, air hujan juga bersifat asam dengan pH 5,6 saat bercampur dengan air kolam maka bisa mengganggu keseimbangan pH.
5. Buang Urine di Kolam Tidak Berdampak Apapun
Banyak orang yang sudah terlanjur menganggap bahwa buang air kecil di kolam renang itu tidak apa-apa, padahal ini mitos. Dilihat dari sudut pandang kesehatan jelas membuang urine sembarangan ke kolam renang bisa memberikan efek negatif.
Dampak jika keseringan buang air kecil di kolam renang, terlebih lagi kolam umum bisa menambah kadar kloramin (zat yang bercampur antara kotoran dan klorin di air kolam renang).
Apabila zat kloramin ini cukup tinggi maka bisa berisiko menyebabkan masalah kesehatan seperti iritasi pada kulit atau mata. Hal yang perlu diingat reaksi setiap orang akan berbeda-beda, sehingga ada baiknya jika memungkinkan jangan terlalu sering buang air kecil di kolam renang.
6. Kolam Renang Bisa Bersih Secara Otomatis
Masih banyak yang mengira bahwa kolam renang bisa bersih dengan sendirinya, apalagi kalau sudah diberi kaporit. Sayangnya, ini adalah mitos. Faktanya, kolam renang tetap membutuhkan perawatan rutin secara manual agar tetap dalam kondisi ideal.
Anda tetap perlu menyikat dinding dan lantai kolam, menyaring kotoran seperti daun atau serangga, hingga melakukan vacuum secara berkala.
Tanpa perawatan rutin, air kolam bisa berubah warna, berbau, atau bahkan menjadi sarang bakteri dan alga. Sistem filtrasi memang membantu, tapi bukan berarti membuat kolam bebas perawatan.
Jadi, jika Anda punya kolam renang pribadi, penting untuk memahami bahwa menjaga kebersihannya bukan pekerjaan satu kali, melainkan rutinitas yang harus dilakukan secara konsisten.
7. Biaya Perawatan Kolam Renang Mahal
Apakah benar biaya perawatan kolam renang itu pasti mahal? Ini juga termasuk mitos yang kerap membuat orang ragu membangun kolam sendiri di rumah. Faktanya, biaya perawatan kolam itu berbeda-beda tidak selalunya mahal.
Semua tergantung dari seberapa baik kondisi kolam renang Anda. Jika kolam dirawat dengan benar secara rutin, biaya yang dikeluarkan cenderung lebih terjangkau dan stabil setiap bulan.
Biaya akan terasa mahal jika kolam sudah dalam kondisi rusak parah atau air berubah warna, misalnya menjadi hijau karena alga atau kadar kimianya kacau. Dalam kondisi seperti ini, perlu treatment khusus yang pastinya membutuhkan anggaran lebih besar.
Maka dari itu, kunci hemat dalam perawatan kolam renang adalah menjaga kebersihan dan keseimbangan kimia air secara berkala sejak awal.
Itu dia penjelasan seputar mitos dan fakta seputar kolam renang, semoga bermanfaat. Jika Anda ingin membuat kolam renang atau butuh bantuan dalam perawatan kolam maka bisa menghubungi Trijaya Pool. Dapatkan layanan profesional dengan biaya kompetitif!